Porter Five Forces Model, Ancaman bagi kelangsungan bisnis

 

Dalam sebuah persaingan bisnis, suatu perusahaan tidak boleh terlalu berpaku pada kompetitor saja. Seringkali sebuah perusahaan hanya memantau dan menganalisa kompetitornya saja, sehingga mereka terjebak dalam “competitor oriented”. Padahal selain kompetitor, kita juga memiliki pesaing yang potensial. Menurut Porter dalam five forces model, kita harus mengantisipasi 5 kekuatan eksternal yang dapat menjadi ancaman, antara lain yaitu :

1)      intensitas persaingan antar pemain yg ada saat ini (kompetitor)

Kekuatan pertama yang menjadi fokus pemasaran adalah kompetitor, perusahaan harus mengetahui rencana dan pengembangan produk-produk kompetitor. Hal yang sangat perlu diwaspadai adalah ekspansi market share kompetitor, produk baru kompetitor, dan promosi kompetitor seperti banting harga misalnya.

2)      Ancaman masuk pendatang baru

Perusahaan tidak boleh meremehkan pendatang baru, walaupun mereka belum berkembang, namun semakin lama mereka akan menjadi ancaman/kekuatan serius. Terlebih, tidak bisa dipungkiri bahwa sekarang semakin banyak pendatang baru yang menggunakan strategi ATM (Amati, tiru, dan modifikasi). Untuk mencah formula ATM ini, perusahaan harus membuat paten produksi nya agar tidak bisa ditiru oleh pendatang baru, walaupun ada beberapa jenis produk yang tidak bisa dipatenkan. Salah satu contoh pendatang baru yang musti diwaspadai adalah Teh Pucuk Harum dari Mayora. Dengan strategi promosi yang gencar, botol minum yang tidak terlalu besar dan praktis, membuat Teh Pucuk Harum menjadi pendatang baru yang patut diwaspadai bagi Sosro dan Nu Green Tea.

3)      kekuatan tawar menawar supplier (pemasok)

Jarang terlintas di benak kita bahwa pemasok memiliki kekuatan yang dapat menjadi ancaman bagi kelangsungan produksi. Pada kenyataannya, banyak perusahaan yang ketergantungan terhadap pemasok demi kelancaran produksi produk mereka. Jika pemasok memiliki kendala, tidak profesional, menaikkan harga, dan lambat maka akan mengganggu proses produksi. Oleh karena itu, perusahaan tidak boleh 100% bergantung terhadap pemasok tunggal. Solusi untuk hal ini adalah :

  • Jangan memiliki pemasok tunggal, carilah alternatif pemasok
  • Buat para pemasok bersaing satu sama lain secara sehat
  • Buat sebuah anak perusahaan untuk dijadikan perusahaan pemasok

4)      Kekuatan tawar pembeli

Pembeli memiliki kekuatan besar, dan pembeli bisa secara tiba-tiba switching (beralih) ke produk kompetitor dan mengacuhkan produk kita. Salah satu faktor switching adalah kekecewaan pembeli terhadap produk kita. Untuk itu, diperlukan layanan konsumen untuk mengantisipasi hal tersebut

5)      Ancaman produk subtitusi (produk pengganti)

Produk Subtitusi seperti kilent siller, mereka tidak head-to-head langsung dengan produk yang kita tawarkan. Namun mereka dapat secara diam-diam dapat mengurangi sales kita. Contoh yang paling update saat ini yaitu kehadiran komputer tablet dapat mengurangi sales komputer notebook maupun netbook.

 

Tinggalkan komentar